Pembungkaman Perempuan Pekerja Seni Korban Kekerasan Seksual di Media Sosial Studi Muted Group Theory pada Unggahan Instagram Stories Penyanyi Dangdut Via Vallen (@viavallen)

Nicky Stephani, Billy Sarwono

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembungkaman terhadap perempuan pekerja seni yang menjadi korban kekerasan seksual di media sosial. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya pembungkaman dari perspektif muted group theory. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionisme kritis dan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah dua unggahan Instagram storiespenyanyi dangdut Via Vallen tentang peristiwa pelecehan seksual yang ia alami. Metode analisis yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes yang menjabarkan makna denotatif dan konotatif serta mengungkap mitos di balik simbol-simbol yang ditampilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan pekerja seni memiliki akses ke media sosial, di mana ia dapat dengan bebas menyatakan perlawanannya terhadap pelecehan seksual di hadapan jutaan pengikutnya, pada akhirnya ia tetap terbungkam. Pembungkaman terjadi ketika perempuan pekerja seni tidak dapat mengartikulasikan pengalaman pelecehan seksual di hadapan anggota kelompok dominan. Hal ini disebabkan oleh ideologi patriarki yang mengakar di masyarakat dan beroperasi secara sistematis di media sosial untuk membungkam ekspresi perempuan pekerja seni yang menjadi korban pelecehan seksual. Operasi patriarki yang tersistem dilakukan dengan mengkonstruksi posisi perempuan pekerja seni dalam masyarakat, menyuburkan stigma dan stereotip tentang perempuan pekerja seni di lingkungan sosial, mewajarkan bentuk-bentuk kekerasan seksual yang menimpa perempuan pekerja seni, dan mengabaikan aspirasi perempuan pekerja seni tentang pelecehan seksual. 

Keywords


pembungkaman, perempuan pekerja seni, pelecehan seksual, Instagram, patriarki

Full Text:

PDF

References


Annandale, E., & Clark, J. (1996). What is gender? Feminist theory and the sociology of human reproduction. Sociology of Health & Illness 18(1): 17-44

Ardener, S. (2005). Perceiving Women. Sydney: Halsted Press.

Arivia, G. (2006). Feminisme: Sebuah Kata Hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Barthes, R. (2007). S/Z: An Essay. New York: Farrar, Straus, and Giroux.

Brownmiller, S. (1993). Against Our Will: Men, Women, and Rape. Oxford: Ballantine Books.

Chandler, D. (2006). Semiotics: The Basics. London: Routledge.

Chatterjee, R. (2018, Februari 21). A New Survey Finds 81 Percent of Women Have Experienced Sexual Harassment. Dipetik September 11, 2018, dari National Public Radio Website: https://www.npr.org/sections/thetwo-way/2018/02/21/587671849/a-new-survey-finds-eighty-percent-of-women-have-experienced-sexual-harassment

Chodorow, N. J. (1995). Gender as a Personal and Cultural Construction. Signs: Journal of Women in Culture and Society 20(3), 516-530.

Choi, G. Y., & Lewallen, J. (2018). "Say Instagram, Kids!": Examining Sharenting and Children's Digital Representations on Instagram. Howard Journal of Communications 29(2), 144-167.

Cornet, V. P., Hall, N. K., Cafaro, F., & Brady, E. (2017). How Image-Based Social Media Websites Support Social Movements. Research Gate Conference Paper, 1-8.

Crane, T. (2005). The Problem of Perception. Nottingham: Stanford University.

Duguay, S. (2016). Lesbian, Gay, Bisexual, Trans, and Queer Visibility Through Selfies: Comparing Platform Mediators Across Ruby Rose's Instagram and Vine Presence. Social Media + Society (April-June), 1-12.

Foss, K. A., Foss, S. K., & Griffin, C. L. (2006). Feminist Rethorical Theories. London: Waveland Pr Inc.

Gash, A., & Harding, R. (2018). #MeToo? Legal Discourse and Everyday Responses to Sexual Violence. Laws 7(2), 21-30.

Gheytanchi, E., & Moghadam, V. N. (2014). Women, Social Protests, and The New Media Activism in The Middle East and North Africa. International Review of Modern Sociology 40(1), 1-26.

Halliday, M. A. (2014). Introduction to Functional Grammar (4th Edition). London: Edward Arnold.

Hwang, K. O., Ottenbacher, A. J., & Green, A. P. (2010). Social support in an internet weight loss community. International Journal of Medical Information 79(1), 5-13.

Inter Press Service. (2018, February 1). Sexual Harassment: At Least 2 Billion Women. Diambil kembali dari Inter Press Service Website: Global Issues: http://www.globalissues.org/news/2018/02/01/23899

Irons, G. (1992). Gender, Language, and Myth. Toronto: University of Toronto Press.

Komnas Perempuan. (2017, September 12). Kekerasan Seksual (Booklet). Diambil kembali dari Komnas Perempuan Website: https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-kekerasan-seksual-booklet

Kramarae, C. (1992). The condition of Patriarchy. Dalam C. Kramarae, & D. Spender, The Knowledge Explosion: Generation of Feminist Scholarship. London: Teachers College Press.

McCafferty, D. (2011). Activism Vs. Slacktivism. Communication of the ACM, 12-15.

Milestone, K., & Meyer, A. (2012). Gender and Popular Culture. New York: Polity Press.

Millet, K. (2000). Sexual Politics. Illinois: University of Illinois Press.

Rassi, N. (2016). Empowerment, Control & The Female Body: Is Instagram a Platform for Change? Ottawa: University of Ottawa.

Sonia, U. F. (2016, Mei 19). Ketika media negaramu tak ramah perempuan. Dipetik Oktober 8, 2018, dari Medium Website: https://medium.com/@ursulaflorene/ketika-media-negaramu-tak-ramah-perempuan-a1c8c1c8f5a1

Spender, D. (1980). Man made language. Boston: Routledge & Kegan Paul, Ltd.

Sultana, A. (2011). Patriarchy and Womens Subordination: A Theoretical Analysis. Arts Faculty Journal 4, 1-18.

Tufecki, Z., & Wilson, C. (2012). Social media and the decision to participate in political protest: Observations from Tahir square. Journal of Communication 62(2), 363-379.

vanZoonen, L. (2006). Feminist Media Studies. London: SAGE Publications.

Walby, S. (1990). Theorizing Patriarchy. Oxford: Basil Blackwell.

Wall, C. J., & Gannon-Leary, P. (1999). A sentence made by men: Muted group theory revisited. The European Journal of Women's Studies 6, 21-29.

Wood, J. T. (2005). Gendered Lives: Communication, Gender and Culture. Belmont: Wadsworth-Thompson Learning.

Wood, J. T. (2008). Communication in Our Lives. Belmont: Cengage Learning.

World Health Organization. (2017, November 29). Violence against women. Diambil kembali dari World Health Organization Website: http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/violence-against-women




DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.v7i2.325

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Redaksi Jurnal Widyakala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Pembangunan Jaya
Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15413
Telp : 021-7455555 ext 1311
widyakala.journal@upj.ac.id