Kinerja Modulus Resilien Campuran Beraspal Panas Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) Yang Mengandung Recycled Concrete Aggregate

Galih Wulandari Subagyo

Abstract


Aktivitas konstruksi membutuhkan material batu maupun  pasir yang tidak sedikit jumlahnya, maka secara langsung aktivitas konstruksi bertentangan dengan konservasi lingkungan yang mempuyai maksud dan tujuan untuk pelestarian ataupun perlindungan alam. Isu-isu  tentang konservasi tersebut merupakan pendorong yang kuat dalam pengembangan teknologi perkerasan aspal untuk memperoleh perkerasan yang awet, murah dan ramah lingkungan termasuk di Indonesia, yang tentunya meminimalisir adanya perusakan alam, salah satunya dengan menggunakan bahan limbah untuk perkerasan jalan yang baru sudah banyak dilakukan. Salah satu bahan limbah yang akan dicoba untuk mengganti agregat baru pada penelitian ini yaitu limbah beton. Variasi limbah beton 0%, 5%, 10%, 15% terhadap total agregat baru. Kemudian dilakukan pengujian terhadap benda uji tersebut dengan metode marshall test (data pengujian tes Marshall, rendaman marshall dan kepadatan mutlak didapatkan dari penelitian terdahulu) sampai dengan uji modulus resilien sehingga didapat hasil karakteristik Marshall berserta hasil dari modulus resilien. Limbah beton yang di gunakan berasal dari beton mutu K-250 (sisa pengujian kuat tekan) telah memenuhi persyaratan sebagai agregat campuran aspal panas berdasarkan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Divisi 6 (Revisi 3). Terhadap nilai modulus resilien campuran AC-BC yang mengandung Limbah beton lebih superior dibandingkan dengan tanpa limbah beton di tiga temperatur pengujian 25°C, 35°C, 45°C.

Keywords


Asphalt Concrete Binder Course , Recycle Concrete Aggregate, Karakteristik Modulus Resilien

Full Text:

PDF

References


Bethary, R. T. (2018). Campuran beraspal menggunakan reclaimed asphalt pavement dan agregat slag baja program doktor sistem dan teknik jalan raya (STJR). Institut Teknologi Bandung (ITB).

Subagyo, G. W. & Indramaha (2020). Kinerja marshall campuran beraspal panas Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) mengandung Recycled Concrete Aggregate (RCA)

Indramaha (2015). Perkembangan model modulus resilien dan kuat fatique dari campuran hangat AC lapis antara (AC-BC) memakai material RAP (Reclaimed Asphalt Pavement). Institut Teknologi Bandung (ITB).

Isyak, B. M. (2016). Analisa karakteristik marshall pada campuran asphalt concrete-binder course (AC-BC) menggunakan limbah beton sebagai coarse agregat. Universitas muhammadiyah Surakarta.

Hardiyatmo, H. C. (2011). Perancangan perkerasan jalan dan penyelidikan tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Kementrian Pekerjaan Umum (2010). Spesifikasi umum 2010. Direktorat Jendral Bina Marga.

Kementrian Pekerjaan Umum (1999). Pedoman perencanaan campuran beraspal dengan pendekatan kepadatan mutlak. Direktorat Jendral Bina Marga

Soehartono (2015). Teknologi Aspal dan Penggunaannya dalam Konstruksi Perkerasan Jalan. Yogyakarta: Andi Offset.

Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit. Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung.




DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.v7i1.224

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Redaksi Jurnal Widyakala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Pembangunan Jaya
Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15413
Telp : 021-7455555 ext 1311
widyakala.journal@upj.ac.id