Pengamatan Badai Cuaca Di Selat Makassar Untuk Mendukung Aktivitas Peluncuran Satelit

Wayan Suparta

Abstract


Ribut cuaca adalah salah satu parameter terpenting yang perlu diperhatikan dalam skenario peluncuran roket atau peluncuran satelit menuju orbitnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengukur terjadinya ribut badai berdekatan daerah Selat Makassar sebagai langkah awal untuk membangun model badai cuaca dalam rangka peluncuran satelit. Data meteorologi permukaan harian seperti tekanan, suhu, kelembaban relatif, tutupan awan, uap air, kecepatan angin dan arahnya telah dianalisis. Analisis juga mempertimbangkan musim kemarau dan musim hujan di dekat kawasan target peluncuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ribut badai pada bulan Mei dan Oktober terdeteksi lebih tinggi daripada bulan-bulan lainnya. Investigasi awal ditemukan bahwa aktivitas ribut badai di daerah ini lebih dipengaruhi oleh kelembaban relatif dan uap air, khususnya di musim peralihan (Monsun). Sementara bulan-bulan yang diprediksi aman untuk peluncuran roket adalah Juni, Juli, dan Agustus.


Full Text:

PDF

References


Islam M.R., Saidur R., Rahim N.A., Assessment of wind energy potentiality at Kudat and Labuan, Malaysia using Weibull distribution function, Energy, Volume 3, issue 2, pp. 985-992, 2011.

Loo Y.Y., Billa L., Singh A., Effect of climate change on seasonal monsoon in Asia and its impact on the variability of monsoon rainfall in Southeast Asia, Geoscience Frontiers, Volume 6, Issue 6, pp. 817–823, 2011.

Morris C.J.G., Simmonds I., Plummer N., Quantification of the Influences of Wind and Cloud on the Nocturnal Urban Heat Island of a Large City, Journal of Applied Meteorology and Climatology, Volume 40, Issue 2, pp.169-182, 2001.

Panneerselvam C., Nair K.U., Selvaraj C., Jeeva K., Anil Kumar C.P., Gurubaran S., Diurnal variation of atmospheric Maxwell current over the low-latitude continental station, Tirunelveli, India (8.7°N, 77.8°E), Earth, Planets and Space, Volume 59, Issue 5, pp. 429–435, 2007.

Pielke R.A., Influence of the spatial distribution of vegetation and soils on the prediction of cumulus convective rainfall, Reviews of Geophysics, Volume 39, Issue 2, pp. 151-177, 2001.

Suparta W., Adnan J., Ali M.A.M., Monitoring the association between lightning activities during the 2009 winter monsoon over Bangi Malaysia, 2011 International Conference on Environment Science and Engineering, Volume 8, pp. 101-106, 2011, (Online), (http://www.ipcbee.com/vol8/23-S063.pdf, diakses 6 Juni 2018).

Suparta W., Adnan J., Ali M.A.M., Nowcasting the lightning activity in Peninsular Malaysia using the GPS PWV during the 2009 inter-monsoons, Annals of Geophysics, Voume 57, Issue 2, A0127, 2014, doi: https://doi.org/10.4401/ag-6373.

Suparta W., Putro W.S., Singh M.S.J., Asillam M.F., Characterization of GPS and Meteorological Parameters for Mesoscale Convective Systems Model over Tawau, Malaysia, Advanced Science Letters, Volume 21, 2015, doi:10.1166/asl.2015.5862.

Suparta W., Alhasa K.M. Modeling of tropospheric delays using ANFIS. Netherland: Springer International, 2016.

WRPLOT View™: Wind rose plots for meteorological data, Release Notes, Lakes Environmental Software, 2011, (Online), (http://www.weblakes.com, diakses 1 Juni 2018).




DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.v6i1.138

Refbacks



Copyright (c) 2019 WIDYAKALA: JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Redaksi Jurnal Widyakala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Pembangunan Jaya
Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15413
Telp : 021-7455555 ext 1311
widyakala.journal@upj.ac.id